Kita kan terus berlari untuk meraih mimpi

Minggu, 01 Juli 2012

Tugas Ketiga Softskills-Review Jurnal


Review Jurnal Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Tema : Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
PENERAPAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA USAHA KECIL MENENGAH



Kata Pengantar
Puji syukur ke hadapanNya akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dan dikumpulkan. Makalah ini digunakan sebagai tugas dan pembuatan makalah untuk mata kuliah bahasa indonesia. Adapun materi yang akan dibahas meliputi Review Jurnal Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri , maka manusia memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan sekarang Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah menjadi salah satu alternatif usaha yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri.
“Tak ada gading yang tak retak”. Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan atau kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca sebagai bahan merevisi di masa mendatang , dan tak lupa Penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua yang terlah terlibat dalam pengumpulan bahan atau materi dan penyelesaian serta pengeditan makalah ini.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.



                                                                                                            Jakarta , 27 Juni 2012

                                                                                                                        Penulis









                                                                                                                                           I
Daftar Isi

Kata Pengantar .................................................................................................................I
Daftar Isi ..........................................................................................................................II
BAB 1 , Pendahuluan , Abstraksi ....................................................................................1
BAB 1 , Pembahasan Masalah ………………………………………………………….1
BAB 1 , Solusi Pembahasan Masalah ………. ................................................................2
BAB 1 , Tujuan Penulisan ………………………………………………………………2
BAB 2 , Metode Penulisan , Prosedur ……......................................................................3
BAB 2 , Sampel …………………………………………………………………………3
BAB 2 , Hasil …………………………………………………………………………....4
BAB 3 , Kesimpulan Dan Saran Serta Usulan , Saran Dan Usulan …………………….5


















       II
BAB 1
Pendahuluan
1.1  Abstraksi
Di Era Globalisasi saat ini dan dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini memungkinkan para pelaku bisnis untuk melakukan pembuatan sistem informasi berbasis komputer, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis, khususnya untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Fenomena yang ada saat ini masih banyak UKM yang belum atau bahkan tidak menggunakan bantuan teknologi informasi, baik untuk menjalankan usaha maupun menggunakan teknologi yang tepat guna untuk menghasilkan suatu produk.

1.2  Pembahasan Masalah
Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan pembiayaan usaha alias modal usaha. Kebutuhan modal sangat terasa pada saat seseorang ingin memulai usaha baru. Alhasil, biasanya bila motivasinya kuat, seseorang akan tetap memulai usaha kecil tetapi dengan modal seadanya. Pada usaha yang sudah berjalan, modal tetap menjadi kendala lanjutan untuk berkembang. Masalah yang menghadang usaha kecil menyangkut kemampuan akses pembiayaan, akses pasar dan pemasaran, tata kelola manajemen usaha kecil serta akses informasi. Kesulitan usaha kecil mengakses sumber-sumber modal karena keterbatasan informasi dan kemampuan menembus sumber modal tersebut. Padahal pilihan sumber modal sangat banyak dan beragam.








                                                                                                                                           1
1.3  Solusi Pembahasan Masalah
Solusi dari permasalah ini adalah sesungguhnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan untuk pemberdayaan UKM, terutama lewat kredit bersubsidi dan bantuan teknis. Kredit program untuk pengembangan UKM bahkan dilakukan sejak 1974. Kredit program pertama UKM, Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen (KMKP), yang menyediakan kredit investasi dan modal kerja permanen, dengan masa pelunasan hingga 10 tahun, dan suku bunga bersubsidi. Setelah deregulasi perbankan pada 1988, kredit UKM dengan bunga bersubsidi secara berangsur dihentikan, diganti dengan kredit bank komersial. Selain itu, donor internasional juga menyusun kredit program investasi bagi UKM dalam mata uang rupiah. Antara 1990 dan 2000, Bank Indonesia mendanai berbagai kredit program dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI), yang dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/Sangat Sederhana (KPRS/SS), dan Kredit Usaha Kecil dan Mikro yang disalurkan melalui koperasi dan bank perkreditan rakyat. Selain itu, NPWP sebagai prasyarat pengajuan kredit di Perbankan juga telah dihapuskan, dimana hal ini memberikan peluang dan kesempatan yang lebih besar bagi kita untuk mengakses modal dari sisi perbankan.
Selain peran dari Pemerintah, dunia akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga penelitian, juga telah melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan UKM. Salah satu diantaranya adalah program GTZ-RED yang diadakan atas dukungan GOPA/Swisscontact yang telah berjalan sejak tahun 2003. Program ini bergerak langsung ke daerah-daerah dengan menggunakan metode enabling environment dengan fokus pada Business Climate Survey (BCS) dan Regulatory Impact Assessment (RIA) yang dilakukan oleh Technical Assisstance (TA). Tim TA ini dimotori oleh Center for Micro and Small Enterprise Dynamics (CEMSED) Universitas Satya Wacana. Tim ini telah melakukan survey, pelatihan, workshop terhadap UKM di daerah-daerah, menciptakan jaringan dengan seluruh pihak terkait UKM termasuk Pemerintah Daerah, serta membuat daftar Peraturan Daerah yang perlu untuk diperbaiki.                                                                                                       
                                                                                                                                                   
1.4  Tujuan Penulisan
  • Untuk mengetahui jenis teknologi yang sudah dan belum digunakan dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di wilayah kawasan andalan Jawa Barat.
  • Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan penerapan teknologi tepat guna dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di Jawa Bara


                                                                                                      2
BAB 2
METODE PENULISAN
Metodologi
2.1  Prosedur
Variable yang diteliti pada penelitian ini terfokus pada tingkat Teknologi Tepat Guna pada UKM, yang ditambah dengan tingkat daya saing pada UKM.

2.2  Sampel
Data yang digunakan adalah data sekunder, yang berupa laporan dan informasi dari berbagai instansi dan departemen (BPS Pusat dan BPS Daerah, Departemen Perdagangan dan Industri, Dinas Perdagangan dan Industri Daerah Dati I dan II, Departemen Pertanian, Dinas Petanian Daerah Dati I dan II, serta instansi-instansi terkait lainnya).
Tahapan Penelitian : Mula-mula peneliti menentukan fokus penelitian pada subsektor pertanian dan sektor-sektor unggulan yang ada di provinsi Jawa Barat, kemudian dilakukan pengumpulan data sekunder yang diambil dari laporan dan informasi dari berbagai instansi dan departemen, lalu mengolahnya dengan menggunakan teknik Analisis Location Quotient (ALQ) Model Bendavid (1991), yaitu indeks untuk mengukur tingkat spesialisasi (relatif) suatu sektor atau subsektor ekonomi pada suatu kawasan tertentu, model ini dirumuskan dengan :
      LQ = (Xr / RVr) / (Xn / RVn) = (Xr / Xn) / (RVr / RVn)
Di mana:
Xr = nilai produksi sub sektor i pada daerah kabupatan/kota/provinsi;
Xn = nilai produksi sub sektor i pada daerah provinsi/negara;
RVr = total PDRB kabupaten/kota/provinsi; dan
RVn = total PDRB provinsi/negara;
                   3

2.3  Hasil
Dalam penelitian ini peneliti menemukan bahwa tingkat kontribusi margin masing-masing sektor dan subsektor Jawabarat dan Nasional sedang berada pada tahapan-tahapan industrialisasi, khususnya pada sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, yang artinya sudah dikelola dengan baik, dengan menggunakan teknologi yang relatif baik dan berkembang jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya. Dengan sumberdaya manusia yang berpendidikan menengah keatas, sudah mulai dilakukan efisiensi akan tetapi belum efektif. Sedangkan pada sektor-sektor lainnya kecuali sektor industri pengolahan berada dalam tahapan non-industrialisasi dengan teknologi yang sangat rendah.
Dan dalam hal Sistem Teknologi Informasi, ditemukan adanya perubahan teknologi pertanian yang dipengaruhi oleh faktor internal (pengalaman dan kebutuhan dari diri sendiri) dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah, penyuluhan) perubahan teknologi pertanian berpengaruh terhadap keadaan sosial-ekonomi masyarakat, tetapi tidak merubah status sosial dalam adat istiadat. Terbatasnya teknologi yang tepat lokasi ini sangat berpengaruh kepada produktifitas komoditas pertanian pada umumnya, sehingga belum tercapai optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan yang sebenarnya berpotensi untuk memberikan hasil yang lebih banyak. Rendahnya produktifitas lahan ini ditandai oleh besarnya senjang hasil yang diperoleh ditingkat petani dengan hasil di tingkat penelitian.
Ada tiga komponen teknologi yang menyebabkan rendahnya produktifitas yaitu aplikasi teknologi budidaya yang masih rendah, penggunaan varitas yang kurang sesuai dengan kondisi lokalita, serta masih besarnya kehilangan hasil setelah panen. Terbatasnya teknologi berupa varitas lokalita dan besarnya kehilangan saat panen dan pasca panen merupakan indikator masih lemahnya pembinaan kepada petani serta minimmya peran daerah dalam menghasilkan teknologi.






       4
BAB 3
Kesimpulan , Saran Serta Usulan
1.1  Kesimpulan
Dari hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan bahwa Propinsi Jawa Barat sesungguhnya memiliki potensi untuk mengembangkan UKM di bidang pertanian dengan berbagai peluang dan kesempatan yang ada, akan tetapi pengembangan dan pembinaan serta penyuluhan dari pihak-pihak terkait dirasa masih kurang.
Ditambah lagi Teknologi yang digunakan masih relatif sederhana dan penerapannya yang masih kurang tepat sasaran, hal ini karena regenerasi penyuluh tidak berjalan, minat petani terhadap teknologi dan mencari informasi masih lemah, karena penggunaan media informasi pertanian yang belum meluas.

1.2  Saran dan Usulan
Secara keseluruhan jurnal ini sudah terbilang baik akan tetapi pada bagian hasil dan pembahasan yang di tampilkan dirasa terlalu rumit dan kurang sederhana, sehingga diharapkan agar lebih menyederhanakan pembahasan yang disampaikan agar para pembaca yang masih awam dapat lebih mudah memahaminya.









                                                                                                                          5