Review Jurnal Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM)
Tema
: Pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
PENERAPAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA PADA USAHA
KECIL MENENGAH
Kata Pengantar
Puji syukur ke
hadapanNya akhirnya makalah ini dapat diselesaikan dan dikumpulkan. Makalah ini
digunakan sebagai tugas dan pembuatan makalah untuk mata kuliah bahasa
indonesia. Adapun materi yang akan dibahas meliputi Review Jurnal Pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Kebutuhan manusia yang semakin
meningkat dan tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri , maka
manusia memerlukan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya dan sekarang Pengembangan
Usaha Kecil dan Menengah (UKM) telah
menjadi salah satu alternatif usaha yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri.
“Tak ada gading
yang tak retak”. Penulis menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan
atau kekurangan. Penulis mengharapkan kritik dan saran dari pada pembaca
sebagai bahan merevisi di masa mendatang , dan tak lupa Penulis menghaturkan
terima kasih yang sebesar – besarnya kepada semua yang terlah terlibat dalam
pengumpulan bahan atau materi dan penyelesaian serta pengeditan makalah
ini.Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.
Jakarta , 27 Juni 2012
Penulis
I
Daftar Isi
Kata Pengantar
.................................................................................................................I
Daftar Isi
..........................................................................................................................II
BAB 1 , Pendahuluan , Abstraksi ....................................................................................1
BAB 1 , Pembahasan Masalah ………………………………………………………….1
BAB 1 , Solusi Pembahasan Masalah ………. ................................................................2
BAB 1 , Tujuan Penulisan ………………………………………………………………2
BAB 2 ,
Metode Penulisan , Prosedur ……......................................................................3
BAB
2 , Sampel …………………………………………………………………………3
BAB
2 , Hasil …………………………………………………………………………....4
BAB
3 , Kesimpulan Dan Saran Serta Usulan , Saran Dan Usulan …………………….5
II
BAB
1
Pendahuluan
1.1 Abstraksi
Di Era Globalisasi saat ini dan
dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat akhir-akhir ini memungkinkan
para pelaku bisnis untuk melakukan pembuatan sistem informasi berbasis
komputer, sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis, khususnya
untuk usaha kecil dan menengah (UKM).
Fenomena yang ada saat ini masih
banyak UKM yang belum atau bahkan tidak menggunakan bantuan teknologi
informasi, baik untuk menjalankan usaha maupun menggunakan teknologi yang tepat
guna untuk menghasilkan suatu produk.
1.2 Pembahasan Masalah
Masalah mendasar usaha kecil yang paling menonjol menyangkut menyediakan pembiayaan
usaha alias modal usaha. Kebutuhan modal sangat terasa pada saat seseorang
ingin memulai usaha baru. Alhasil, biasanya bila motivasinya kuat, seseorang
akan tetap memulai usaha kecil tetapi dengan modal seadanya. Pada usaha yang
sudah berjalan, modal tetap menjadi kendala lanjutan untuk berkembang. Masalah
yang menghadang usaha kecil menyangkut kemampuan akses pembiayaan, akses pasar
dan pemasaran, tata kelola manajemen usaha kecil serta akses informasi.
Kesulitan usaha kecil mengakses sumber-sumber modal karena keterbatasan
informasi dan kemampuan menembus sumber modal tersebut. Padahal pilihan sumber
modal sangat banyak dan beragam.
1
1.3 Solusi Pembahasan Masalah
Solusi dari permasalah ini
adalah sesungguhnya pemerintah telah banyak mengeluarkan kebijakan untuk
pemberdayaan UKM, terutama lewat kredit bersubsidi dan bantuan teknis. Kredit
program untuk pengembangan UKM bahkan dilakukan sejak 1974. Kredit program
pertama UKM, Kredit Investasi Kecil (KIK) dan Kredit Modal Kerja Permanen
(KMKP), yang menyediakan kredit investasi dan modal kerja permanen, dengan masa
pelunasan hingga 10 tahun, dan suku bunga bersubsidi. Setelah deregulasi
perbankan pada 1988, kredit UKM dengan bunga bersubsidi secara berangsur
dihentikan, diganti dengan kredit bank komersial. Selain itu, donor
internasional juga menyusun kredit program investasi bagi UKM dalam mata uang
rupiah. Antara 1990 dan 2000, Bank Indonesia mendanai berbagai kredit program
dengan Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI), yang dapat dikelompokkan
menjadi tiga kategori, yaitu Kredit Usaha Tani (KUT), Kredit Pemilikan Rumah
Sederhana/Sangat Sederhana (KPRS/SS), dan Kredit Usaha Kecil dan Mikro yang
disalurkan melalui koperasi dan bank perkreditan rakyat. Selain itu, NPWP
sebagai prasyarat pengajuan kredit di Perbankan juga telah dihapuskan, dimana
hal ini memberikan peluang dan kesempatan yang lebih besar bagi kita untuk
mengakses modal dari sisi perbankan.
Selain peran dari Pemerintah,
dunia akademisi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga penelitian, juga telah
melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan untuk mengembangkan UKM. Salah satu
diantaranya adalah program GTZ-RED yang diadakan atas dukungan
GOPA/Swisscontact yang telah berjalan sejak tahun 2003. Program ini bergerak
langsung ke daerah-daerah dengan menggunakan metode enabling environment dengan
fokus pada Business Climate Survey (BCS) dan Regulatory Impact Assessment (RIA)
yang dilakukan oleh Technical Assisstance (TA). Tim TA ini dimotori oleh Center
for Micro and Small Enterprise Dynamics (CEMSED) Universitas Satya Wacana. Tim
ini telah melakukan survey, pelatihan, workshop terhadap UKM di daerah-daerah,
menciptakan jaringan dengan seluruh pihak terkait UKM termasuk Pemerintah
Daerah, serta membuat daftar Peraturan Daerah yang perlu untuk diperbaiki.
1.4 Tujuan Penulisan
- Untuk mengetahui jenis teknologi yang sudah dan belum digunakan dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di wilayah kawasan andalan Jawa Barat.
- Untuk mengetahui bagaimana keterkaitan penerapan teknologi tepat guna dalam mengembangkan komoditi unggulan agrobisnis di Jawa Bara
2
BAB 2
METODE PENULISAN
Metodologi
2.1 Prosedur
Variable
yang diteliti pada penelitian ini terfokus pada tingkat Teknologi Tepat Guna
pada UKM, yang ditambah dengan tingkat daya saing pada UKM.
2.2 Sampel
Data
yang digunakan adalah data sekunder, yang berupa laporan dan informasi dari
berbagai instansi dan departemen (BPS Pusat dan BPS Daerah, Departemen
Perdagangan dan Industri, Dinas Perdagangan dan Industri Daerah Dati I dan II,
Departemen Pertanian, Dinas Petanian Daerah Dati I dan II, serta
instansi-instansi terkait lainnya).
Tahapan Penelitian : Mula-mula
peneliti menentukan fokus penelitian pada subsektor pertanian dan sektor-sektor
unggulan yang ada di provinsi Jawa Barat, kemudian dilakukan pengumpulan data
sekunder yang diambil dari laporan dan informasi dari berbagai instansi dan
departemen, lalu mengolahnya dengan menggunakan teknik Analisis Location
Quotient (ALQ) Model Bendavid (1991), yaitu indeks untuk mengukur tingkat
spesialisasi (relatif) suatu sektor atau subsektor ekonomi pada suatu kawasan
tertentu, model ini dirumuskan dengan :
LQ = (Xr / RVr) / (Xn / RVn)
= (Xr / Xn) / (RVr / RVn)
Di mana:
Xr = nilai produksi sub sektor
i pada daerah kabupatan/kota/provinsi;
Xn = nilai produksi sub sektor
i pada daerah provinsi/negara;
RVr = total PDRB
kabupaten/kota/provinsi; dan
RVn = total PDRB provinsi/negara;
3
2.3 Hasil
Dalam
penelitian ini peneliti menemukan bahwa tingkat kontribusi margin masing-masing
sektor dan subsektor Jawabarat dan Nasional sedang berada pada tahapan-tahapan
industrialisasi, khususnya pada sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan
restoran, yang artinya sudah dikelola dengan baik, dengan menggunakan teknologi
yang relatif baik dan berkembang jika dibandingkan dari tahun-tahun sebelumnya.
Dengan sumberdaya manusia yang berpendidikan menengah keatas, sudah mulai dilakukan
efisiensi akan tetapi belum efektif. Sedangkan pada sektor-sektor lainnya
kecuali sektor industri pengolahan berada dalam tahapan non-industrialisasi
dengan teknologi yang sangat rendah.
Dan
dalam hal Sistem Teknologi Informasi, ditemukan adanya perubahan teknologi
pertanian yang dipengaruhi oleh faktor internal (pengalaman dan kebutuhan dari
diri sendiri) dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah, penyuluhan) perubahan
teknologi pertanian berpengaruh terhadap keadaan sosial-ekonomi masyarakat, tetapi
tidak merubah status sosial dalam adat istiadat. Terbatasnya teknologi yang
tepat lokasi ini sangat berpengaruh kepada produktifitas komoditas pertanian
pada umumnya, sehingga belum tercapai optimalisasi pemanfaatan sumberdaya lahan
yang sebenarnya berpotensi untuk memberikan hasil yang lebih banyak. Rendahnya
produktifitas lahan ini ditandai oleh besarnya senjang hasil yang diperoleh
ditingkat petani dengan hasil di tingkat penelitian.
Ada
tiga komponen teknologi yang menyebabkan rendahnya produktifitas yaitu aplikasi
teknologi budidaya yang masih rendah, penggunaan varitas yang kurang sesuai
dengan kondisi lokalita, serta masih besarnya kehilangan hasil setelah panen.
Terbatasnya teknologi berupa varitas lokalita dan besarnya kehilangan saat
panen dan pasca panen merupakan indikator masih lemahnya pembinaan kepada
petani serta minimmya peran daerah dalam menghasilkan teknologi.
4
BAB 3
Kesimpulan
, Saran Serta Usulan
1.1 Kesimpulan
Dari
hasil penelitian, peneliti menarik kesimpulan bahwa Propinsi Jawa Barat
sesungguhnya memiliki potensi untuk mengembangkan UKM di bidang pertanian
dengan berbagai peluang dan kesempatan yang ada, akan tetapi pengembangan dan
pembinaan serta penyuluhan dari pihak-pihak terkait dirasa masih kurang.
Ditambah
lagi Teknologi yang digunakan masih relatif sederhana dan penerapannya yang
masih kurang tepat sasaran, hal ini karena regenerasi penyuluh tidak berjalan,
minat petani terhadap teknologi dan mencari informasi masih lemah, karena
penggunaan media informasi pertanian yang belum meluas.
1.2 Saran dan Usulan
Secara
keseluruhan jurnal ini sudah terbilang baik akan tetapi pada bagian hasil dan
pembahasan yang di tampilkan dirasa terlalu rumit dan kurang sederhana,
sehingga diharapkan agar lebih menyederhanakan pembahasan yang disampaikan agar
para pembaca yang masih awam dapat lebih mudah memahaminya.
5